You cannot beat serobotan (oknum) emak-emak dalam antrian teh tarik ‘Sheik Taarik’ di bazaar Kemenkeu siang tadi.
Ada yang bolak balik nanya, “Mas, pesanan saya sudah belum? Mas? Mas?”
Ada yang nunjuk-nunjuk gelas plastiknya, “Ini buat saya ya, Mas? Ini buat saya ya?”
Ada juga yang protes, “Kayaknya saya duluan deh tadi pesannya.”
Dan yang paling membuat dongkol; ada yang berinisiatif sendiri membantu penjualnya dengan menutup gelas plastik kemudian mengambilnya sambil langsung bayar—tanpa mempedulikan pembeli lain yang sudah pesan lebih dulu.
Sampai salah satu dari dua penjualnya bilang, “Tangan saya cuma satu, Bu,” atau “Sabar ya, Bu. Bapak ini sudah pesan duluan dari tadi.”
Huft! Bagi beberapa orang, memotong antrian itu ternyata bukan sesuatu yang tabu. Even bagi orang yang berpendidikan pun.
Untung Persib lolos ke final ISL. Hidup Persib pokona mah. Persib nu aink! *lho* – Read on Path.